Masyarakat Bengkulu Menangis, Terpuruk oleh Janji Politik

Komi Kendy Setiawanty
Caption foto: Komi Kendy Setiawanty, Ketua AMSI Bengkulu saat gelar Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih bagi Masyarakat Marginal (Pemulung) pada Kamis 31 Oktober 2024 (Foto/dok: AMSI Bengkulu)

JENGKAL.COM, BENGKULU – Masyarakat menangis menceritakan saat menjelang pemilihan umum (Pemilu) harapan baru selalu muncul, begitu pemilu usai masyarakat kembali dilupakan, meninggalkan dengan janji-janji kosong yang tak kunjung terwujud.

Hal tersebut disampaikan Nova warga Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) RT. 23 Kelurahan Sukarami, saat mengikuti kegiatan Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih bagi Masyarakat Marginal (Pemulung) yang digelar oleh Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Bengkulu.

Sambil menangis Nova mengatakan kekecewaannya yang mendalam setiap menjelang pemilu. Setiap kali kampanye politik dimulai, harapan-harapan baru selalu muncul. Namun, begitu pemilu usai dan kemenangan politik telah diraih masyarakat kembali dilupakan.

“Masalah rezeki kami sudah mengetahui konsekuensinya bau, tapi kami berharap kepada pemerintah untuk melakukan penataan TPA sampah, karena Rumah berjarak hanya dengan jalan dan selama ini tidak pembatas seperti tembok yang tinggi,” kata Nova, pada (31/10/2024).

Warga dengan wajah yang penuh kekecewaan, AMSI Bengkulu tetap terus mengajak masyarakat dalam kegiatan sosialisasi dengan memberikan pemahaman kepada masyarakat marginal, khususnya pemulung, tentang pentingnya partisipasi dalam pemilu dan proses demokrasi.

“Juga soal alat, se Kota Bengkulu sampahnya bermuara ke tempat kami hanya ada satu alat berat, kalau membludak saat lebaran, aduh sampahnya banyak yang menangani terbatas. Ibu-ibu sekitar TPA rata-rata pemulung.” lanjut cerita Nova dengan terseduh-seduh menangis.

Lebih lanjut Nova juga masih tetap berharap kepada pemimpin kedepannya “Kami disekitar area TPA merasakan kendala seperti saat sedang banjir, jalan tidak bisa dilewati akibatnya jalan penuh dengan sampah, dan keluhan ini sudah sering kami sampaikan,” harapnya.

Pewarta | Soprian Ardianto