Penyalahgunaan Wewenang hingga ‘Korupsi’ Festival Tabut Bengkulu 2023

Caption foto: Presiden Jokowi saat menyaksikan festival tabut bengkulu, pada 19 Juli 2023 malam dengan menggunakan senter (Foto/dok: @Jokowi)
Caption foto: Presiden Jokowi saat menyaksikan festival tabut bengkulu, pada 19 Juli 2023 malam dengan menggunakan senter (Foto/dok: @Jokowi)

JENGKAL.COM, BENGKULU – Asosiasi Seniman Bengkulu (ASB) beberkan dugaan penyalahgunaan wewenang dan tidak pidana korupsi anggara perayaan festival Tabut tahun 2023 dan mendesak Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf RI) untuk menurunkan tim direktorat agar mengaudit anggaran yang sudah di anggarkan.

Feri Van Dalis sebagai Ketua Pelaksana Acara Lomba dan Pagelaran Pentas Seni Festival Tabut 2023 membeberkan dibalik suksesnya kunjungan Presiden Jokowi ada dugaan penyalahgunaan jabatan dan anggaran yang tidak berdasarkan Surat Keputusan (SK) Gubernur Nomor E.248.DISPAR.TAHUN 2023 tentang petunjuk teknis festival tabut.

“Ini yang menjadi PR penting khususnya untuk Kemenparekraf, untuk segera meminta tim direktorat untuk mengaudit anggaran yang sudah di anggarkan untuk anggaran Festival Tabut 2023. Dan juga kami meminta segera dengan Pihak APH dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) segera memeriksa dan mengaudit keseluruhan dana,” kata Feri, Kamis (27/07).

Dijelaskan Feri dugaan tersebut lantara tidak ada keterbukaan dan transparansi, baik itu dari sponsor swasta, perbankan ataupun dari pihak pemerintah, seperti sponsor dari Bank Indonesia (BI) dimana katanya Festival tabut merupakan agenda program BI yang memiliki anggaran yang sangat Fantastis begitupun dari sponsor dan kementerian.

“Dugaan tersebut karena tidak ada keterbukaan dan transaransi baik itu dari pemerintah, perbankkan, sponsor serta pihak swasta lainnya. Apa lagi kuat dugaan kami (ASB), adanya indikasi korupsi suap, gratifikasi dan penyalahan wewenang jabatan dalam proses penjualan lapak/bazar pameran dan parker.” beber Feri.

Feri juga menyampaik ketika Presiden Jokowi datang ke panggung sangat gelap tanpa ada videotron dan layar kiri kanan untuk penonton dan sound hanya terdengar di seputaran panggung saja, tidak seperti malam pembukaan festival tabut 2023. Pertanyaannya kata Feri apakah tidak ada dana dari kementrian dalam festival tabut ini?.

Tidak itu saja, Feri juga memberikan catatan penting bagi panitia acara lomba dan pagelaran pentas seni budaya khususnya. Di karenakan anggaran untuk hadiah dan uang pembinaan serta uang juri belum ada sampai saat ini. Sedangkan perlombaan dan pagelaran pentas seni sudah berakhir dari tanggal 19-25 juli 2023.

“Dengan ini kami bermaksud ingin menyampaikan dengan pihak pemerintah khususnya  Kemenparekraf, yang mana diketahui, Event Festival Tabut ini sudah masuk dalam agenda Top 110 Kharisma Eevent Nusantara 2023. Pertanyaannya kembali, apakah memang tidak ada anggaran untuk Lomba dan Pagelaran pentas seni dan budaya?,” ucapnya.

Sebagai Panitia pelaksana acara lomba dan pagelaran pentas seni dan budaya festival tabut 2023 lanjut Feri, ia juga mempertanyakan persoalan pendapatan dari lapak/booth baazar dan pameran serta pengaturan titik layout posisi lapak booth pameran bazar/stand yang ada di wilayah lapangan merdeka Kota Bengkulu.

“Kalau di layout serta design yang sudah di bahas bersama sebelum acara di mulai, tidak ada namanya pasar malam di lokasi lapangan merdeka. Tapi, faktanya masih juga tetap ada pasar malam. Padahal sebelum acara di mulai, titik pasar malam di wilayah Benteng Malborough atau seputaran Tapak Paderi. Bukan di lapangan merdeka lokasi,”

Feri kembali menegaskan dengan ini meminta untuk segera pihak APH dan Otoritas OJK segera memeriksa dan mengaudit keseluruhan pendanaan festival tabut tahun 2023. Baik itu kuat dugaan adanya indikasi korupsi suap, gratifikasi dan penyalahan wewenang jabatan dalam mengelola lapak/booth baazar pameran pada event festival.

Pewarta | Soprian Ardianto