Saksikan Teater Koma Roro Jonggrang di Bengkulu

Hanya Ada Satu yang Tercantik, Roro Jonggrang Nan Lentik
Hanya Ada Satu yang Tercantik, Roro Jonggrang Nan Lentik

JENGKAL.COM, BENGKULU – Teater Koma kembali naik panggung, dengan menyajikan ulang lakon Roro Jonggrang, pada Sabtu 25 November 2023, pukul 20.00 WIB di Benteng Marlborough, Kota Bengkulu. Roro Jonggrang adalah pementasan terakhir yang disutradarai oleh N. Riantiarno, Rabu (22/11/2023).

Pementasan terakhirnya di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, sebagai bagian dari rangkaian acara peresmian Taman Ismail Marzuki, pada Oktober 2022 yang lalu. Setelah berpulangnya N. Riantiarno di awal tahun 2023, dan berselang 1 tahun sejak pentas perdananya, lakon Roro Jonggrang akan dipentaskan di Benteng Marlborough.

Roro Jonggrang adalah lakon yang terjadi di Kerajaan Boko. Alkisah, Roro Jonggrang, Putri Boko, menerima lamaran Bandung Bondowoso, putra mahkota kerajaan Pengging. Dua persyaratan sulit diajukan Roro Jonggrang. Sang putri tak sudi dilamar pemimpin penjajah, yang sekaligus pembunuh kedua orangtuanya itu.

Dengan curang, memakai bantuan para lelembut, nampaknya dua hal itu akan segera bisa dipenuhi Bandung Bondowoso. Sumur Jalatunda bagi rakyat Boko telah usai digali di pagi hari. Lalu, sepanjang malam, pembangunan Seribu Candi terus berlangsung.

Roro Jonggrang sejatinya tak sudi dilamar oleh pembunuh kedua orangtuanya. Dia bertekad mencari akal untuk bisa menghentikan pembangunan tersebut. Tapi, akal macam apa yang mampu menghentikan para lelembut membangun Seribu Candi? Haruskah Roro Jonggrang melakukan kecurangan juga?

Pentas kali ini menampilkan Sekar Dewantari, Rangga Riantiarno, Rita Matumona, Daisy Lantang, Ratna Ully, Suntea Sisca, Dana Hassan, Dodi Gustaman, Adri Prasetyo, Pandu Raka Pangestu, Gurdi S., Angga Yasti, Bayu Dharmawan Saleh, Yulius Chan, Indrie Djatie, Radhen Darwin, Edo Paha dan Sir Ilham Jambak serta masih banyak lagi anggota Teater Koma lainnya.

Naskah ditulis dan disutradarai N. Riantiarno (alm.), kali ini diproduksi kembali dengan arahan Rangga Riantiarno sebagai asisten sutradara, didukung oleh tata artistik Idries Pulungan (alm), tata musik Fero A. Stefanus, tata rias Subarkah Hadisarjana, tata busana Rima Ananda Omar, tata rambut Sena Sukarya.

Tata cahaya Deray Setyadi, tata multimedia Deden Bulqini, tata gerak Ratna Ully, tata suara Bona, pandu vokal Ajeng Destrian, rancang grafis ra7dika dibantu oleh pengarah teknik Tinton Prianggoro serta manajer panggung Sari Madjid, pimpinan produksi Rasapta Candrika, dan produser Ratna Riantiarno.