JENGKAL.COM, BENGKULU – Kemah Bela Negara (KBN) Tingkat Nasional Tahun 2022 yang berlangsung mulai tanggal 16 sampai dengan 22 Desember 2022 di Provinsi Bengkulu berjalan sukses. Hari ini (22/12/2022), secara resmi ditutup.
Ketua Majelis Pembimbing Daerah Gerakan Pramuka (Kamabida) Bengkulu, Rohidin Mersyah, di halaman Balai Raya Semarak, menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Kwarnas yang selama pelaksanaan KBN terus mendampingi.
“KBN ini dapat membangkitkan kembali semangat adik-adik Pramuka Penegak dan Pandega dalam kesadaran cinta tanah air serta tumbuhnya jiwa bela negara di dalam diri guna membangun dirinya, keluarga, lingkungan bangsa dan negara,” ujarnya.
Selama pelaksanaan, adik-adik peserta yang merupakan Pramuka Penegak dan Pandega menetap dan berbaur dengan masyarakat setempat. Hal ini guna meningkatkan kesadaran dan mempersiapkan diri untuk ikut serta membangun masyarakat.
“Pramuka sebagai calon pemimpin bangsa tidak boleh berhenti berkarya dan berinovasi, dan ini sejalan dengan tema kegiatan, yaitu Berkreasi, Kreatif, serta Berjiwa Pancasila,” tegas Kamabida Bengkulu, Rohidin.
Terakhir, bagi peserta KBN yang akan kembali ke kampung halamannya, Kak Rohidin berpesan tetaplah menjaga kesehatan, hati-hati selama perjalanan. Ia berharap Kemah Bela Negara ini dapat memberikan output yang positif bagi Bengkulu untuk Indonesia.
“Ambillah seluruh ilmu dan pengalaman selama Kemah Bela Negara Nasional ini sebagai modal awal adik-adik untuk dapat mengembangkan dan meneruskan jiwa bela negara dan rasa cinta tanah air di manapun adik-adik berada,” tutup Kak Rohidin Mersyah.
Sementara itu, Ketua Sangga Kerja KBN 2022, Selvya Irianti W Nementi melaporkan bahwa KBN dilaksanakan di empat desa, yaitu Desa Bukit Peninjauan 1, Desa Bukit Peninjauan II, Desa Srikaton, dan Desa Srikuncoro.
Lebih lanjut ia juga menyampaikan KBN ini, peserta diikuti oleh 22 Kwartir Daerah seluruh Indonesia serta 10 Kwarcab se-Bengkulu. “Seluruh peserta KBN 2022 mendapatkan sambutan yang hangat dan luar biasa serta dapat berbaur dengan masyarakat setempat,” terang kak Selvya. [k2]